Selasa, 26 Maret 2013

P4S (Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya)

P 4 S


Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S)  adalah: lembaga pendidikan/Pelatihan di bidang pertanian dan pedesaan yang dimiliki dan dikelola oleh petani-nelayan baik secara perorangan maupun berkelompok, dan bukan merupakan instansi pemerintah. 
 
APA TUJUAN P4S? 
 
1.      Tujuan Umum 
Terselenggaranya program-program pelatihan bagi para petani-nelayan di bidang pertanian, perindustrian dan usaha pedesaan lainnya secara teratur dan berkesinambungan. 
 
2.      Tujuan Khusus 
a.  Berkembangnya swadaya petani-nelayan dalam meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan wawasan berusaha sesama petani-nelayan. 
b.  Meningkatkan ketrampilan dan kecakapan petani-nelayan pemagang serta keyakinanya terhadap usaha tani sebagai pekerjaan atau sumber mata pencaharian. 
c.  Tumbuhnya kreativitas, sikap kritis, rasa percaya diri, dan jiwa kewirausahaan petani-nelayan pemagang. 
d.  Meningkatkan ketrampilan, kecakapan dan rasa percaya diri petani-nelayan pemagang maupun petani-nelayan pengajar. 
e.  Tumbuh dan berkembangnya hubungan sosial dan interaksi positif antara sesama petani-nelayan. 

APA PRINSIP-PRINSIP P4S ? 
Prinsip-prinsip P4S mempunyai azas dan ciri sebagai berikut: 
1.  Azas-azas P4S adalah demokrasi, swadaya, pengembangan usaha, dan keterpaduan. 
2. Ciri-ciri P4S adalah dikelola secara swadana oleh petani-nelayan yang usahataninya maju, terletak di lingkungan usahatani milik pengelola dan dilaksanakan dengan prinsip permagangan, serta mendapat dukungan pemerintah daerah setempat.
 
BAGAIMANA ORGANISASI DAN MANAJEMEN P4S? 
Organisasi P4S adalah sederhana dan dikembangkan sesuai kebutuhan. Keseluruhan manajemen P4S harus mampu mengakomodasi bentuk pelatihan yang bersifat permagangan yang menekankan pada keakraban dan kekeluargaan antara peserta pelatihan dan pengajar/induk semang. Sebagai lembaga swadaya masyarakat P4S dapat bernaung di bawah badan hukum yang berbentuk Yayasan atau Koperasi. 
 
SIAPA SAJA PESERTA DIDIK P4S? 
Peserta didik P4S adalah petani-nelayan khususnya pemudatani-nelayan/tarunatani-nelayan dan anggota masyarakat lain yang berminat mengembangkan usaha di bidang pertanian maupun non-pertanian. Peserta yang dilatih dapat perorangan ataupun berkelompok. 
 
Pelatih pada P4S pada dasarnya adalah para petani-nelayan pengelola P4S, yang dapat dibantu oleh para kontaktani-nelayan sekitar, guru, widyaiswara serta penyuluh pertanian setempat dan tenaga lain yang dianggap perlu. 
 
SARANA PRASARANA YANG HARUS DIMILIKI PENGELOLA P4S 
P4S seyogyanya memiliki sarana prasarana minimum sebagai berikut: 
a. Tersedianya lahan/obyek usahatani dan non-usahatani yang dapat dipakai untuk praktek. 
b. Tersedianya tempat menginap bagi peserta, baik di rumah petani pengelola maupun tempat lain di sekitarnya. 
c. Tersedia ruangan untuk berkumpul dan belajar.
d. Adanya rencana kegiatan belajar tertulis. 
 
BAGAIMANA PEMBIAYAANNYA? 
Biaya penyelenggaraan P4S pada dasarnya swadana yang besarnya ditetapkan berdasarkan kesepakatan bersama antara pengelolaan dan peserta. Tidak tertutup kemungkinan mendapat bantuan dari pihak ketiga sebagai sponsor. Bila perlu pengelola P4S dapat memberikan imbalan atau bentuk kompensasi lain kepada peserta.
 
BAGAIMANA PENGELOLAAN BELAJAR PADA P4S? 
Dalam menyelenggarakan P4S, perlu dibuat: 
 
1.   Rancangan pelatihan 
Merupakan kombinasi antara “ikut belajar sambil bekerja” dengan pembekalan pengetahuan/ketrampilan secara terstruktur, berupa bimbingan teori atau praktek, baik di ruangan kelas, laboratorium/workshop maupun lapangan. Rancangan pelatihan sebaiknya disusun sesuai dengan musim dan jenis usahatani. 

 
2. Kurikulum dan Materi 
Kurikulum dan materi harus disusun seluwes mungkin disesuaikan dengan permintaan peserta didik, serta kemampuan yang dimiliki oleh penyelenggara pelatihan. Dalam menyusun kurikulum dan materi pelatihan, penyelenggara dapat bekerjasama dengan Balai Latihan Pegawai Pertanian (BLPP), Balai Informasi dan Penyuluhan Pertanian (BIPP), Balai Latihan Industri dan Instansi lain yang terkait. 

 
3.   Metode Pelatihan 
Metode belajar diutamakan yang memungkinkan peserta didik berpartisipasi aktif, dan menekankan kepada praktek, yang didasarkan atas pengalaman para pengelola. Pelajaran diberikan dalam bentuk kerja nyata sesuai dengan realitas di lapangan, sedangkan teori dalam bentuk kuliah/belajar di kelas hanya diberikan bila perlu saja. 

 
4.  Sistem Penilaian dan Akreditasi 
Setiap pengelola P4S seyogyanya melaksanakan penilaian terhadap peserta didik melalui ujian/evaluasi akhir peltihan, dan bagi yang lulus diberikan sertifikat. 
 
EVALUASI DAN BIMBINGAN LANJUTAN 
Bimbingan lanjutan oleh pengelola P4S kepada mantan peserta magang dilaksanakan dengan jalan menjalin ikatan kerjasama dalam upaya menyebarluaskan teknologi, informasi pasar dan pemasaran hasil usahatani/non-usahatani serta memberikan bimbingan dan sekaligus membantu memecahkan masalah yang dihadapi alumni peserta magang. 
Di samping itu, perlu dilakukan evaluasi penyelenggaraan dan evaluasi hasil permagangan secara bersama oleh pemagang, pengelola dan pengaja

Tidak ada komentar:

Posting Komentar