Selasa, 18 Desember 2012

Cara Membuat Pestisida Organik dari Kulit Buah Jengkol


A. Kandungan Kimia Kulit Jengkol
 
Jengkol (Pithecellobium jiringa) atau buah jengkol, siapa sih yang tidak tahu?........... jengkol sebagai lalapan, juga enak dibuat sayur, apalagi semur jengkol.  Hm..hm...itu ku suka...hehe.  
Pemanfaatan buah jengkol sudah lazim untuk makanan, kripik atau sayuran.  Sedangkan kulitnya bisa juga lho dimanfaatkan untuk pestisida organik.
 
Kandungan senyawa kimia dalam kulit jengkol yaitu: alkaloid, terpenoid, saponin dan asam fenolat. Asam fenolat ini di dalamnya termasuk flavonoid dan tanin. Tanin ini terdapat pada berbagai tumbuhan berkayu dan herba, berperan sebagai pertahanan tumbuhan dengan cara menghalangi serangga dalam mencerna makanan. Serangga yang memakan tumbuhan dengan kandungan tanin tinggi akan memperoleh sedikit makanan, akibatnya akan terjadi penurunan pertumbuhan.

Untuk senyawa saponin, termasuk dalam golongan triterpenoid. Golongan ini terdapat pada berbagai jenis tumbuhan, dan bersama-sama dengan subtansi sekunder tumbuhan lainnya berperan sebagai pertahanan diri dari serangan serangga, karena saponin yang terdapat pada makanan yang dikonsumsi serangga dapat menurunkan aktivitas enzim pencernaan dan penyerap makanan, sementra itu bahwa alkaloid, terpenoid, dan flavonoid merupakan senyawa pertahanan tumbuhan yang dapat bersifat menghambat makan serangga dan juga bersifat toksik.

Nah, itulah sekilas tentang kandungan kimia kulit jengkol yang berperan dalam membasmi serangga ataupun hama penyakit tanaman lainnya.  Semoga bermanfaat.

B.  Bahan dan Cara Membuat Pestisida Organik  dengan Campuran Kulit Jengkol

1.  Kulit jengkol

2.  Umbi gadung

3.  Akar tuba, kalau di desa kami namanya akar jenu

4.  Daun pepaya

5.  Daun sengon

6.  Umbi temu ireng

7.  Daun mindri (nama tanaman di desa kami), atau "mindi" ?

Langkah pembuatan :

  1. Semua bahan-bahan diatas masing-masing berjumlah 1-2 kg kemudian ditumbuk satu demi satu dan kemudian dicampur.
  2. Setelah ditumbuk hingga agak halus, kemudian dicampur dengan air bersih kira-kira 5 liter.  Ada juga yang menyarankan agar campuran ini kemudian ditambahi 1 sdm rinso/sabun detergen lain (tapi saya tidak melakukan hal ini).
  3. Campuran diatas kemudian diperam dalam sebuah wadah tertutup kira-kira 2-3 hari sehingga proses fermentasi berlangsung sempurna.
  4. Setelah 2-3 hari, jadilah biang obat.  Kemudian peras dan saring.  Biang obat sudah jadi.
  5. Untuk aplikasi : campurkan 1 liter biang obat kedalam 4-5 liter air bersih, kemudian semprotkan ke tanaman yang terkena hama
Selamat mencoba.....

Manfaat Jengkol


Jengkol memiliki khasiat mencegah diabetes dan baik untuk kesehatan jantung. Tanaman jengkol sendiri diperkirakan mempunyai kadar penyerapan air yang tinggi dari dalam tanah.
Jengkol merupakan juga mengandung kandungan Kalsium yang tinggi,

Jengkol merupakan sumber protein yang baik, yaitu 23,3 g per 100 g bahan. Kadar proteinnya jauh melebihi tempe yang selama ini dikenal sebagai sumber protein nabati, yaitu hanya 18,3 g per 100 g.
Kebutuhan protein setiap individu tentu saja berbeda-beda. Selain untuk membantu pertumbuhan dan pemeliharaan, protein juga berfungsi membangun enzim, hormon, dan imunitas tubuh. Karena itu, protein sering disebut zat pembangun.
Protein juga memberikan efek menenangkan otak. Protein membantu otak bekerja dengan cepat dalam menerima pesan. Bagi anak-anak, protein sangat berperan untuk perkembangan tubuh dan sel otaknya. Pada orang dewasa, apabila terjadi luka memar dan sebagainya, protein dapat membangun kembali sel-sel yang rusak.

Jengkol cukup kaya akan zat besi, yaitu 4,7 g per 100 g. Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia. Gejala-gejala orang yang mengalami anemia defisiensi zat besi adalah kelelahan, lemah, pucat dan kurang bergairah, sakit kepala dan mudah marah, tidak mampu berkonsentrasi, serta rentan terhadap infeksi. Penderita anemia kronis menunjukkan bentuk kuku seperti sendok dan rapuh, pecah-pecah pada sudut mulut, lidah sulit menelan.
Remaja, wanita hamil, ibu menyusui, orang dewasa, dan vegetarian adalah yang paling berisiko untuk mengalami kekurangan zat besi. Di dalam tubuh, besi sebagian terletak dalam sel-sel darah merah sebagai heme, suatu pigmen yang mengandung inti sebuah atom besi.
Jengkol juga sangat baik bagi kesehatan tulang karena tinggi kandungan kalsium, yaitu 140 mg/ 100 g. Peran kalsium pada umumnya dapat dibagi menjadi dua, yaitu membantu pembentukan tulang dan gigi, serta mengatur proses biologis dalam tubuh.
Keperluan kalsium terbesar adalah pada saat masa pertumbuhan, tetapi pada masa dewasa konsumsi yang cukup sangat dianjurkan untuk memelihara kesehatan tulang. Konsumsi kalsium yang dianjurkan pada orang dewasa adalah 800 mg per hari.
Kandungan fosfor pada jengkol (166,7 mg/100 g) juga sangat penting untuk pembentukan tulang dan gigi, serta untuk penyimpanan dan pengeluaran energi. Dengan demikian, sesungguhnya banyak manfaat yang diperoleh dari mengonsumsi jengkol.
Kaya akan zat Gizi

Selain itu yang tak kalah penting diketahu, jengkol kaya akan zat gizi,   jengkol sesungguhnya termasuk bahan pangan kaya gizi. Hasil penelitian memperlihatkan, jengkol kaya karbohidrat, protein, vitamin A, B, dan C, fosfor, kalsium, alkaloid, minyak atsiri, steroid, glikosida, tanin, dan saponin. Bahkan, kandungan protein jengkol masih lebih tinggi daripada tempe (18,3 gram per 100 gram bahan) yang selama ini disebut-sebut sebagai sumber pangan nabati berprotein tinggi.
Dalam 100 gram biji jengkol, terkandung energi 133 kkal, protein 23,3 gram, karbohidrat 20,7 gram, vitamin A 240 SI, vitamin B 0,7 mg, vitamin C 80 mg, fosfor 166,7 mg, kalsium 140 mg, besi 4,7 mg, dan air 49,5 gram. Sebagai catatan, angka kecukupan gizi vitamin C yang dianjurkan per hari adalah 75 mg untuk wanita dewasa dan 90 mg untuk pria dewasa. Ini berarti, untuk memenuhi kebutuhan vitamin C per hari, kita cukup mengonsumsi jengkol sekitar 100 gram.

Karena jengkol kaya akan zat besi, tidak heran jika jengkol sering dianjurkan bagi para penderita anemia. Jengkol juga sangat baik bagi kesehatan tulang karena tinggi kandungan kalsium, yaitu 140 mg/100 g. Peran kalsium pada umumnya dapat dibagi menjadi dua, yaitu membantu pembentukan tulang dan gigi, serta mengatur proses biologis dalam tubuh. Dengan demikian, di balik efek bau, sesungguhnya banyak manfaat yang diperoleh dari mengonsumsi jengkol.